27 Pantun Lucu Empat Baris

30+ Contoh Pantun Jenaka Berbagai Tema dan Lucu Banget

Agar hati senang tersenyum dan tertawa bisa didapatkan dengan banyak cara, salah satunya adalah melalui pantun yang lucu. Biasanya pantun digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Namun, pantun juga bisa dibubuhi humor.

Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini akan memberikan 27 pantun lucu empat baris yang patut anda simak:

  1. Pak Tegus pergi ke Bali,

Melihat bule sedang menari.

Aduh pantas kau bau sekali,

Kau belum mandi enam hari.

 

  1. Burung glatik,

Lagi hinggap di batu.

Kamu memang cantik,

Tapi kok badannya bau

 

  1. Good morning,

Selamat pagi.

Gigi kuning,

Gak pernah gosok gigi.

 

  1. Ada So’imah,

Megang kayu.

Terus masalah,

Buat you?

 

  1. Meler-meler ingus keteter,

Sampai sakit di kepala.

Hati-hati sering teler,

Bikin kamu meninggal dunia

 

  1. Makan pagi sepiring berdua,

Rasanya enak tiada tara.

Awas cowok pandai menggoda,

Diam-diam watak buaya.

 

  1. Nemu gelang di pekarangan,

Tapi gelang sudah karatan.

Siapa nyampah sembarangan,

Pasti pacarnya orang utan.

 

  1. Jalan-jalan ke pinggir empang,

Nemu katak di pinggir empan.

Hati siapa tak bimbang,

Kamu botak minta dikepang.

 

  1. Jika sudah namanya cinta,

Hati suka berbunga-bunga.

Kalau sudah terbawa suasana,

Senyum sendiri kayak orang gila.

 

  1. Hujan rintik ada payung,

Payung terbang entah kemana.

Anda bingung saya pun bingung,

Eh ini pantun maksudnya apa?

 

  1. Emak nyapu pakai sapu lidi,

Sudah lapar makan apa pun jadi.

Tak ada kerja nganggu pun jadi,

Tak ada gigi ompong pun jadi.

 

  1. Sungguh berat sekali besi,

Diangkat oleh Ayahanda.

Tinggal siapkan piring sebiji,

Mari kita makan bersama.

 

  1. Ada buah di tangan,

Pagi sudah hilang kosong.

Ada si bujang yang sedang berlarian,

Karena dengar anjing menggonggong.

 

  1. Anjing bermain dengan tali,

Kera duduk membaca koran.

Bagaimana hati tak geli,

Kepala botak suka sisiran.

 

  1. Berenang jauh para ikan,

Mereka bebas hatinya senang.

Badan kurus kurang makan,

Kalau ditiup goyang-goyang.

 

  1. Duduk manis di bibir pantai,

Lihat gadis, aduhai tiada dua.

Masa muda kebanyakan santai,

Sudah renta sulit tertawa.

 

  1. Sungguh baik asam belimbing,

Tumbuh dekat limau lungga.

Sungguh elok berbini sumbing,

Biar marah tertawa juga.

 

  1. Tetangga baru namanya Rahmat,

Punya istri namanya Cua.

Kakek cerita terlalu semangat,

Gigi palsunya copot semua.

 

  1. Ke SPBU membeli bensin,

Bensin bagus di Pangandaran.

Menahan diri agar tak bersin,

Malah kentut tak tertahankan.

 

  1. Beli sabun di sebuah warung,

Warung baru milik Sukiran.

Diam-diam menutup hidung,

Bau kentut penuhi ruangan.

 

  1. Tumbuh ilalang di semak-semak,

Semak-semak lalu dibersihkan.

The power of emak-emak,

Sein ke kiri belok ke kanan.

 

  1. Sore-sore bermain wayang,

Sambil main memakan biskuit.

Banyak uang abang disayang,

Abang pailit di semprit peluit.

 

  1. Beli baut beli sekrup,

Beli online dari Jombang.

Dua anak sudah cukup,

Dua istri masih kurang.

 

  1. Limau perut di tepi rawa,

Buah dilanting belum masak.

Sakit perut sebab tertawa,

Melihat kucing memakai bedak.

 

  1. Jalan-jalan ke kota baru,

Jangan lupa beli kain warna biru.

Kalau cinta padaku,

Katakan saja I love you.

 

  1. Berakit-rakit ke hulu,

Berenang-renang ketepian.

Ayok berangkat ke penghulu,

Daripada cuman temenan.

 

  1. Si Tono rambutnya jambul,

Suka diam di atas genteng.

Biar dikata kurang gaul,

Yang penting tetap ganteng.