Saat ini, banyak sekali orang yang mengambil pinjaman tunai atau utang untuk membiayai kebutuhan hidup mereka. Tak terkecuali para fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja. Meski sebenarnya, mengelola utang itu tidaklah mudah. Jika kamu salah langkah, bisa-bisa utangmu malah menumpuk dan membuatmu semakin kesulitan.
Oleh karena itu, perlu adanya tata cara mengelola utang yang baik. Sehingga utang bisa dimaksimalkan untuk mendorong kebutuhan yang lebih produktif. Inilah yang banyak dilakukan para pengusaha, dengan kekuatan utang justru bisa menambah kekayaan dan memutar modal usahanya sehingga usahanya makin besar dan berkembang.
Berikut ini beberapa cara mengelola utang terutama bagi para lulusan baru yang sudah memasuki dunia kerja.
1. Mengatur Gaya Hidup
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengatur gaya hidupmu. Hindari pengeluaran yang tidak perlu. Kamu bisa memulai dengan membuat daftar pengeluaran bulanan. Dengan begitu, kamu bisa memantau pengeluaranmu dan memperkirakan berapa besar pengeluaranmu tiap bulan. Kamu bisa menentukan pengeluaran-pengeluaran mana yang bisa dipotong atau dikurangi.
Seiring bertambahnya usia, kita tentu ingin meningkatkan kualitas hidup. Namun, kamu harus ingat bahwa hidup hemat bukan berarti hidup kere. Hidup hemat merupakan suatu upaya untuk mengendalikan keuanganmu agar tidak terlilit utang. Maka, pastikan dulu apakah kamu membutuhkan sesuatu saat membelinya atau malah hanya sekedar FOMO belaka.
2. Membuat Skala Prioritas Terhadap utang yang Dimiliki
Tidak semua utang itu buruk, ada beberapa utang yang memang menunjang kehidupan dan produktivitas. Misalnya utang untuk mencicil kendaraan agar ongkos transportasi rumah ke kantor menjadi lebih hemat.
Disamping kredit kendaraan, kredit pendidikan juga akan membantu meningkatkan karir dan pengetahuan kamu. Terakhir adalah kredit rumah. Sudah pasti semua orang bermimpi memiliki rumah. Jika ada beberapa orang yang bermimpi membangun rumah sendiri, ada juga sebagian orang yang bermimpi memiliki rumah di sebuah komplek atau cluster.
Jika kamu memiliki satu diantara tiga kredit tersebut, selesaikan dulu satu per satu, jangan menggabungkan semua utang tersebut dalam satu waktu apabila kondisi finansial belum stabil. Pastikan jumlah utang tidak melebihi sepertiga pendapatan bulanan agar kamu bisa lebih leluasa mengatur anggaran keuangan bulanan.
3. Menata Ulang Anggaran
Setelah kamu mengatur gaya hidup dan mengetahui utang yang perlu diprioritaskan, selanjutnya kamu perlu membuat anggaran dan prioritas utang. Buatlah daftar pengeluaran bulanan dan tentukan berapa besar cicilan utangmu tiap bulan.
Setelah kamu membuat daftar prioritas utang, kamu bisa membaginya menjadi dua bagian. Pertama, cicilan utang yang wajib dibayar tiap bulan. Kedua, anggaran untuk pengeluaran lainnya.
Pastikan kamu menyesuaikan anggaran pengeluaranmu dengan jumlah pendapatanmu. Hindari memaksakan diri untuk membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Selalu ingat untuk mengutamakan kebutuhan daripada keinginan, apalagi sekedar gengsi semata.
4. Menghindari Utang Baru
Cara terbaik untuk mengelola utang adalah dengan menghindari utang baru. Meski terkadang sulit untuk menolak penawaran kredit yang menggiurkan, namun kamu harus mempertimbangkan kembali apakah benar-benar dibutuhkan atau tidak.
Selain itu, pastikan kamu membayar utangmu tepat waktu. Hindari menunda-nunda pembayaran cicilan utang karena hal itu bisa menimbulkan bunga yang semakin besar dan membuatmu semakin sulit membayar.
Jika ternyata kamu dalam kondisi darurat, pilihan terakhir adalah mengajukan pinjaman pada lembaga yang sudah tepercaya dan terdaftar di OJK seperti Kredifazz. Limit pinjaman yang diberikan hingga Rp6 juta dengan bunga harian 0.3% saja. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yang memberikan bunga harian hingga 1% per hari.
Daftarnya cukup pakai KTP saja asalkan sudah punya penghasilan tetap minimal Rp2 juta. Kamu bisa daftar melakui Aplikasi Kredifazz yang bisa diunduh dari Play Store (Android).
5. Alokasikan Bonus atau Pendapatan Tambahan untuk Bayar Cicilan
Ketika kamu mendapatkan bonus atau tambahan pendapatan, pastikan kamu mengalokasikannya dengan bijak. Jangan hanya menggunakannya untuk membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Sebaiknya, kamu menggunakan bonus atau tambahan pendapatan tersebut untuk membayar cicilan utangmu. Dengan begitu, kamu bisa membayar utangmu lebih cepat dan mengurangi beban finansialmu.
Mengelola utang memang tidaklah mudah. Namun, dengan mengatur gaya hidup, memprioritaskan utang, membuat anggaran dan prioritas utang, menghindari utang baru, membuka tabungan, mengalokasikan bonus atau tambahan pendapatan, dan berkomunikasi dengan pemberi utang, kamu bisa mengelola utangmu dengan lebih efektif.